Tribratanews.polri.go.id – Polda Gorontalo, Sabtu (28/10/17) pukul 07.30 Wita, Polres Boalemo mengikuti kegiatan Upacar peringatan hari sumpah pemuda ke 89 tingkat Kabupaten Boalemo Tahun 2017.
Kegiatan tersebut berlangsung di lapangan alun – alun tilamuta, yang bertindak sebagai inspektur upacara bapak Bupati Boalemo H Darwis Moridu, yang bertindak sebagai perwira upacar Kasat Sabhara Iptu James Q Derek sh, dan yang bertindak sebagai pemimpin upacara Letda Inf Rizal Untuna.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Kapolres Boalemo Akbp Dwi Yanto Nugroho Sik, Ketua pengadilan negri tilamuta, Pabung 1304 gorontalo wilayah bolemo, Wakil Bupati Boalemo, Wakapolres Boalemo, Sekda abupaten Boalemo, sekwan kabupaten boalemo, Ibu Ketuwa Bhayangkari Cabang Boalemo, Ibu Ketua pengurus Pkk Kabupaten Boalemo, para skpd kabupaten boalemo, para perwira Polres Boalemo para utusan siswa siswi Smp se kabupaten boalemo yang memggunakan pakayan adat, dan para peserta upaca yang di ikuti oleh 3 pleton personil polres boalemo, 1 pleton personil Tni, 1 pleton satpol PP, 1 pleton Asn, 1regu mahasiswa, 4 pleton siswa siswi Smp n 1 tilamuta.
Melalui kegiatan tersebut Bupati mambacakan amanat diantaranya :
Dalam sebuah kesempatan, Presiden Repoblik indonesia yang pertama, Bungkarno Pernah menyampaikan, Jangan mewarisi abu sumpah pemuda, tapi warisilah api sumpah pemuda, kalau sekedar mewarisi abu saudara saudara akan puas dengan indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air, tapi ini bukan tujuan ahir.
Pesan Bungkarno ini Sangat mendalam khususnya bagi generasi muda indonesia, api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa, kita jyga harus berani melawan ego kesukaan, keagamaan dan kedaerahan kita, ego ini yang kadangkala mengemuka dan mengerus persaudaran kita sesama anak bangsa, kita harus berani mengatakan bahwa persatuan indonesia adalah segala galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukaan, kedaerahan, apalagi golongan.
Mari kita cukupkan persatuan dan kesatuan indonesia, stop segala bentuk perdebatan yang mengarah pada perpecahan bangsa, kita seharusnya malu pada para pemuda 1928 dan juga kepada Bung Karno, karena masi harus berkutat di soal-soal ini, sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar yaitu Mewujudkan kesejahteran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Penulis : Hamzah (Humas Polres Boalemo)
Editor : Alfian
Publish : Fandi
