Tribratanews.polri.go.id – Polda Gorontalo, Selasa (20/02/2018) pukul 20.30 wita bertempat di Rumah Dinas Jabatan Bupati Kab. Boalemo, Tilamuta telah dilaksanakan giat Rapat Forkopimda Kab. Boalemo yang dipimpin oleh H. Darwis Moridu Bupati Kab. Boalemo.
Turut hadir dalam giat tersebut Akbp Dwi yanto Nugroho S.Ik Kapolres Boalemo, Sudiana Yoi Sangaji Kejari Tilamuta Bolaemo, Lalu Muhamad Sandi Iramaya Kepala PN Tilamuta, Mayor Laut Iwan Setiawan Palaksa / Mewakili Danlanal Gtlo, Letkol Dadang Ismail Marzuki Dandim 1304 Gorontalo, Husaen Etango Sekda Kab. Boalemo, Hendrik Bano Kakan Kesbangpol Kab. Boalemo.
Bupati Boalemo menyampaikan permasalahan yang ada di wilayah Kab. Boalemo dan perlu dicarikan solusi jalan keluarnya antara lain Permasalahan penambangan emas tanpa ijin (PETI) di dusun II Desa Tangga Jaya Kec. Dulupi yang perlu diseriusi dan antisipasi sebelum menjadi banyak dan nantinya akan sulit untuk dihentikan dikemudian hari.
Pemerintah daerah mengantisipasi Penyakit masyarakat yakni Perkawinan dibawah tangan yang mendapat buku Nikah yang sudah tidak berlaku, tapi masih digunakan. Operasi yustisia jelang pelaksanaan MTQ tingkat Propinsi Gororntalo di Kab. Boalemo terutama tempat hiburan dan penjualan minuman keras. Perhatian dari Pemerintah daerah untuk Banjir di Kecamatan Wonosari perlu ada upaya dan langkah-langkah penanganan serius, guna mengatasi banjir yang terus menerus melanda dan menyenangi rumah – rumah penduduk. Perlu adanya penertiban kenderaan angkot (Bentor dil) yang beroperasi di Pasar Minggu Tilamuta yang sudah sangat menggangu arus lalu lintas Jalan Trans Sulawesi.”Ungkapnya”
Kegiatan Un Swissindo yang mulai lagi merekrut anggota di Paguyaman Pantai dengan modus pelunasan hutang bagi debitur bermasalah di Bank dan meminta korban untuk membayarkan uang pendaftaran untuk menjadi anggota kelompok/badan hukum.
Pada kesempatan tersebut Kapolres Boalemo Akbp Dwi yanto Nugroho S.Ik menyampaikan Perlunya dibuat Perda tentang larangan penambangan emas ilegal, dan disosialisasikan kepada masyarakat jika ada yang melanggar harus diproses hukum, karena PETI imbasnya sangat merugikan masyarakat seperti terjadinya kerusakan lingkungan.
Masalah bentor yang sering bikin macet di Pasar Tilamuta saat hari pasar harus ada solusi dan langkah oleh Dinas Perhubungan Boalemo dan Satlantas Polres Boalemo agar bentor yang menunggu penumpang harus masuk ke dalam terminal tidak ada yang di Jln Trans Sulawesi. Masalah Un Swisindo yang masuk di wilayah Kec. Paguyaman Pantai agar Pemda Boalemo bisa mengeluarkan Surat edaran terkait larangan kegiatan Un Swissindo disetiap desa wilayah Kab. Boalemo. Masalah banjir di Kec. Wonosari Pemda Boalemo harus segera melakukan normalisasi sungai yang sering terjadi banjir saat hujan deras dan melakukan penghijauan di derah hulu.”Tuturnya”
Dandim 1304 Gorontalo mengatakan Terkait Peti yang ada di Dusun II Ds. Tangga. Jaya, Pemerintah daerah harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka mengetahui akibat dari penambangan emas ilegal, dampak – dampak yang merugikan masyarakat seperti kerusakan lingkungan dan lainnya.
Masalah buku nikah yang sudah tidak berlaku dan masih digunakan Pemda menyarankan agar Kementrian Agama melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait hal tersebut, dan agar oknum dari Kementrian Agama yang menerbitkan buku nikah palsu diproses secara hukum yang berlaku. Terkait banjir yang sering terjadi di wilayah Kab. Boalemo perlu ada pemetaan dimana tempat utk efakuasi korabn banjir, dan siapa berbuat apa dari masing – masing instansi baik TNI atau Polri.
Perlu adanya reboisasi dan normalisasi sungai untuk antisipasi banjir dalam jangka menegah dan panjang.”Kata Perwakilan Dan Lanal Gtlo”
Apapun namanya pertambangan baik itu gailian C apalagi penambangan emas harus ada ijin meskipun berada di lahan sendiri, karena bumi dan air serta apa yang terkandung didalamnya semua diatur untuk kemakmuran rakyat dan diatur sesuai undang – undang.”Tegas Kepala PN Tilamuta”
Masalah banjir yang sering terjadi di Kab. Boalemo dikarenakan luaoan sungai, Pemda Boalemo perlu sekiranya membangun tanggul- tanggul di bantaran sungai yang sering terjadi banjir. Perlunya penertiban bentor yang mangkal saat hari pasar di Tilamuta.”Ujar Kajari Tilamuta”
Penulis : Firdha
Editor : Mulyono
Publish : Firdha
