TERKAIT ISU PENCULIKAN ANAK, KAPOLRES GORONTALO : BUKAN DICULIK TAPI DIBAWA OLEH IBU KANDUNGNYA

Tribratanews.gorontalo.polri.go.id – Polda Gorontalo, Tersiarnya kabar di media online Gorontalo tentang kasus dugaan penculikan anak yang terjadi di desa Leboto Kecamatan Kwandang, Gorontalo Utara (Gorut), tepatnya di SDN 10 Kwandang, pada Kamis (12/92019) sekira pukul 10.30 Wita pagi tadi yang menimpa Syahrul Yunus (11) murid SDN 10 Kwandang, langsung direspon cepat oleh jajaran Polres Gorontalo khususnya Polsek Kwandang.

Hal ini disampaikan Kapolres Gorontalo AKBP Dafcoriza SIK MSc usai menghadiri acara HUT Polwan ke 71 di Polda Gorontalo.

“Pagi tadi saya mendapatkan informasi dan sudah tersiar di media online Gorontalo tentang dugaan kasus penculikan anak yang terjadi di wilayah Kwandang, saya sudah perintahkan Kapolsek untuk segera melakukan penyelidikan atas kejadian dimaksud, dan barusan (pukul 13.30 wita) saya mendapatkan laporan dari Kapolsek Kwandang bahwa diduga korban Syahrul Yunus ditemukan bersama ibu Kandungnya Maya Yunus di rumah desa Dulohupa Kecamatan Telaga Kab. Gorut yang merupakan tempat tinggal dari Maya Yunus bersama suami keduanya Saka Usman, jadi ini bukan penculikan melainkan ibu kandungnya yang membawa anaknya”jelas Dafcoriza.

“Saat ini bertempat di rumah kepala desa Dulohupa Kec. Telaga sedang di lakukan mediasi antara Polsek kwandang di Pimpin Kapolsek, tim dari Perlindungan dan anak kab. Gorut serta Kades Dulohupa terhadap antara anak, ibu dan bapak agar perkara tersebut dapat secepatnya di selesaikan,”ujar Dafcoriza.

Sementara itu Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono,SIK terkait isu penculikan anak memberikan tanggapan agar jangan mudah memberikan informasi/ berita yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.

” Saya harap, masyarakat dan juga media agar lebih bijak dalam memberikan informasi kepada masyarakat, pastikan benar informasi yang akan disampaikan, agar tidak menimbulkan keresahan di masyarakat, Beberapa tahun lalu di Propinsi Gorontalo pernah dihebohkan tentang isu penculikan anak, sehingga hampir seluruh masyarakat khususnya para orang tua resah, namun kenyataannya hanya halusinasi dari salah seorang anak akibat sering membaca konten di media sosial, begitu pula beberapa bulan lalu, ada juga salah seorang mahasiswa yang karena takut kembali ke rumah orang tuanya, kemudian membuat rekayasa cerita seolah menjadi korban penculikan dan kemudian viral di media sosial, intinya masyarakat harus lebih berhati-hati dalam mensikapi setiap informasi, jangan mudah menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya,”ujar Wahyu.

Wahyu menambahkan bahwa beberapa kejadian kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah akibat dari penyebaran berita yang tidak benar.

“Tetap waspada, dan selalu bijak dalam sikapi setiap informasi, Polri dalam hal ini Polda Gorontalo beserta seluruh jajarannya akan menindaklanjuti setiap informasi yang masuk kepada kami (kepolisian) untuk mengecek kebenarannya, dan pastinya akan kita sampaikan kembali kepada masyarakat atas perkembangan informasi tersebut,”ujar Wahyu.

Penulis   : WTC

Editor      : Irda

Publish    : Fandi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x