Bertempat di lokasi Wisata Lombongo desa Lombongo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango, berlangsung evakuasi oleh Tim Gabungan terhadap empat mahasiswa asal Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Sabtu (06/11/2021)
Evakuasi yang dilakukan oleh tim Gabungan sejak pukul 20.36 wita terdiri dari personil Polres Bone Bolango, Polsek Suwawa, Basarnas, BPBD dan Tagana Kabupaten Bone Bolango dan masyarakat desa Lombongo, yang dipimpin oleh Kasie OPS Basarnas Hendri Patiruhu yang di dampingi oleh Mahyudin Laiya (Basarnas), Kapolsek Suwawa AKP Raden Wijaya SIK, Kanit SPKT II SPKT IPDA Abdullah Amerika, Sekretaris BPBD Achril Bayonggo, dan Camat Suwawa Tengah Oktavianus Tangahu
Evakuasi yang berlangsung dramatis di tengah hutan dan pendakian gunung di lokasi pencarian, tak membuat Tim Gabungan menyerah dan akhirnya ke empat korban mahasiswa tersebut berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Kapolres Bone Bolango melalui Kapolsek Suwawa AKP Raden Wijaya SIK menjelaskan bahwa informasi dari keempat korban tersebut berasal dari Salah satu korban yang menghubungi rekan mereka via telfon, bahwa mereka terjebak hujan deras pada saat perjalanan menuju lokasi air terjun Lombongo 1 dan tidak bisa lagi melanjutkan perjalanan ke lokasi, yang kemudian informasi tersebut di teruskan oleh rekan mereka melalui media social.
Berdasarkan informasi tersebut tim gabungan langsung turun ke lokasi dan berhasil evakuasi ke empat korban dengan selang waktu 10 menit lamanya, dimana pukul 21.40 wita 2 korban pertama berhasil ditemukan dan pukul 21.50 wita 2 korban terakhir berhasil diselamatkan kemudian di lakukan penanganan oleh Tim Medis,” ungkap Kapolsek
Lebih lanjut, kapolsek menjelaskan bahwa setelah ke empat mahasiswa berhasil dievakuasi, kemudian di bawa ke RSUD Toto Kabila untuk dilakukan penanganan medis lebih lanjut, adapun identitas korban yakni : Andiko Adi Pratama (21 Thn), Abel Ibrahim Lewi (21 thn), Aldo Prida Wicaksono (23 thn) dan Alfian Fahmi Mubarok (22 thn), mereka adalah mahasiswa asal Politeknik Elektronika Negeri Surabaya yang sedang melakukan magang di PLTU Anggrek sekitar 4 bulan lamanya.
Bahwa sebelumnya Masyarakat dan petugas jaga di lokasi wisata Lombongo sudah memperingatkan akan bahaya dan resiko terhadap keempat mahasiswa tersebut, namun mereka tetap memaksa untuk melakukan pendakian ke lokasi air terjun Lombongo 1, dengan adanya kejadian tersebut diharapkan kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke lokasi wisata air terjun Lombongo agar waspada dan melihat kondisi cuaca sebelum ke lokasi tersebut sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, “tutup AKP Raden Wijaya SIK
Penulis: Z. Diko
Publis : Mabrur