Tribratanews.gorontalo.polri.go.id-Pilkada 2024 akan menjadi momentum penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Dalam konteks ini, peran berbagai institusi negara sangat krusial, termasuk Kepolisian Negara Republik Indonesia. Salah satu tuntutan yang selalu mengemuka setiap kali Pilkada digelar adalah netralitas Polri serta kesiapan untuk mengamankan seluruh tahapan Pilkada, terutama saat masa kampanye yang kerap menimbulkan dinamika di lapangan.
Netralitas Polri dalam Pilkada bukan hanya merupakan kewajiban hukum, melainkan juga adalah pilar penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Polri yang diberi wewenang untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, tidak boleh berpihak kepada partai politik mana pun atau kandidat tertentu.
” Masa kampanye merupakan salah satu fase paling kritis dalam rangkaian Pilkada, potensi gesekan antar pendukung, penyebaran berita hoaks, serta tindak kekerasan bisa meningkat. Oleh karena itu, Polri harus siap mengantisipasi berbagai potensi kerawanan yang mungkin muncul,” ujar Kabid Humas
Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol Desmont Harjendro AP., SIK.,MT menyampaikan, Polri khususnya di Gorontalo sendiri telah berkomitmen untuk menurunkan personel dalam jumlah yang cukup, termasuk menyiagakan pasukan khusus seperti di wilayah yang dinilai rawan konflik.
Selain itu, pendekatan preventif juga akan diutamakan, seperti patroli gabungan dengan TNI dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kondusivitas selama masa kampanye.
” Penggunaan teknologi informasi juga akan menjadi salah satu strategi Polda Gorontalo dalam mengawasi dan mengamankan kampanye. Dengan memantau media sosial dan ruang digital lainnya, Polri dapat mengidentifikasi serta mencegah penyebaran informasi yang berpotensi mengganggu ketertiban umum,” ujarnya.
Lebih Lanjut, Polda Gorontalo telah menunjukkan komitmen untuk bersikap netral dan profesional, tantangan dalam mengamankan Pilkada 2024. Tak hanya itu juga Polri khususnya di wilayah Gorontalo harus menghadapi dinamika politik yang kompleks, potensi konflik horizontal, serta tantangan baru dalam ranah digital. Namun, dengan kesiapan yang matang, sinergi dengan TNI dan Bawaslu, serta dukungan dari masyarakat.
” Netralitas dan profesionalitas Polri adalah kunci dalam mewujudkan Pilkada yang jujur, adil, dan damai. Oleh karena itu, Polri khususnya Polda Gorontalo harus terus berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan integritas, tanpa memihak, dan siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara,” pungkasnya.
Karim
