Tribratanews.gorontalo.polri.go.id – Polda Gorontalo, TIM Rajawali Polres Gorontalo Kota berhasil mengamankan lima orang pelaku saat terjadi kericuhan di Simpang Lima Kota Gorontalo Kamis (9/10/2020) kemarin.
Lima orang peserta aksi unjuk rasa ini diduga melakukan provokasi kepada aparat Kepolisian yang tengah mengamankan aksi mereka.
Kapolres Gorontalo Kota Akbp. Desmont Harjendro,A.P,SIK,.MT mengatakan, Kelima orang yang merupakan mahasiswa ini kemudian diamankan ke Mapolres Gorontalo Kota untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.
“Jadi adik-adik mahasiswa ini kita amankan ke Mapolres Gorontalo Kota untuk kita lakukan pembinaan agar tidak melakukan perbuatannya lagi, dan menyuarakan aspirasi dengan damai”, Jelas Akbp Desmont.
Sebelumnya pada kamis kemarin telah berlangsung aksi unjuk rasa dari aliansi mahasiswa sebagai bentuk protes disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR RI.
“Namun disayangkan unras tersebut berbuntut aksi provokasi kepada polisi yang tengah berjaga mengamankan unjuk rasa dari teman-teman mahasiswa”, lanjut Kapolres Gorontalo Kota.
Setelah dilakukan pendataan dan pembinaan oleh pihak kepolisian Polres Gorontalo Kota, kelima mahasiswa ini kemudian dipulangkan dan tidak dilakukan penahanan.
Penulis : PID Res Kota
Editor : Heri
Publish : Fandi
Kami mahasiswa terpancing untuk anarkis karena kami di sambut pak polisi dengan tameng dan tongkat, kami damai pak, jgn sambut kami dngan begituan. TNI dtg mndekat ke kami, kami peluk dn cium tngan. Itu krna TNI dtg dngn tngan kosong, maka kami anggap sahabat.
Anarkis kami terpancing karena kami di sambut mobil baja dn polisi yg mengayunkan tongkat (Bubohu).
Salam_damai
sebenarnya polisi sudah berusaha untuk mengamankan aksi unras agar berjalan lancar.. tpi malah disusupi oleh para perusuh sehingga terjadi kericuhan.. dimana juga polisi yg pukul mahasiswa lebih dulu kalau bukan dari masa aksi yang menyerang polisi lebih dulu.. coba pakai timbal balik saja.. polisi hanya mengamankan jalannya unras, kok malah nyerang polisi